Pelarut : Definisi, Jenis-Jenis, dan Bahaya Untuk Kesehatan
Pengertian Pelarut Apakah pelarut termasuk bahan kimia ? Ya, pelarut termasuk bahan kimia. Pelarut adalah zat yang dapat melarutkan zat lain untuk membentuk larutan. Pelarut sering digunakan dalam berbagai proses industri dan laboratorium untuk melarutkan, mengekstrak, atau memurnikan bahan kimia lainnya. Contoh pelarut yang umum digunakan termasuk air, etanol, aseton, dan heksana. Pelarut dapat berupa cairan, gas, atau padatan, tergantung pada kondisi dan kebutuhan spesifik dalam suatu proses kimia.
B. Jenis-Jenis Pelarut • Pelarut Organik Pelarut ini mengandung atom karbon dalam strukturnya dan kemampuannya untuk melarutkan zat didasarkan pada kemampuan koordinasi dan konstanta dielektriknya. Pelarut ini dapat bersifat polar atau non-polar tergantung pada gugus fungsi polar yang dimilikinya.
Dalam aplikasinya, kelarutan dalam pelarut organik biasanya berjalan lambat sehingga sering memerlukan pemanasan untuk mempercepat proses dan mencapai kondisi kelarutan yang optimal. Larutan yang terbentuk tidak menghantarkan listrik. [b]Contoh pelarut organik meliputi senyawa dengan gugus fungsi alkohol, eter, ester, keton, dan lainnya.
• Pelarut Anorganik Pelarut yang tidak mengandung karbon atau mengandung karbon dalam jumlah yang sangat seikit. [b]Contoh air, asam sulfat, amonia cair.
• Pelarut Polar Proktik Mengandung gugus –OH atau –NH dan dapat membentuk ikatan hidrogen. [b]Contohnya air, etanol, metanol, amonia.
• Pelarut Polar Aprotik Tidak mengandung gugus –OH atau –NH tetapi memiliki momen dipol yang signifikan. Contoh aseton, dimetil sulfoksida, asetonitril, tetrahidrofuran.
• Pelarut Non Polar Pelarut yang tidak memiliki momen dipol atau memiliki momen dipol sangat kecil. Contoh benzena, toluena, heksana, dietil eter.
• Pelarut Semipolar Memiliki karakteristik antara polar dan non polar dan sering digunakan untuk melarutkan zat yang sulit larut dalam pelarut polar atau non polar saja. Contoh etanol, dan aseton.
Bahaya Pelarut Untuk Kesehatan 1. Bahaya kesehatan yang umum terkait dengan paparan pelarut meliputi toksisitas pada sistem saraf, kerusakan reproduksi, kerusakan hati dan ginjal, gangguan pernapasan, kanker, dan dermatitis.
2. Menghirup banyak pelarut dapat menyebabkan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba misalnya dietil eter dan klorofom telah lama digunakan dalam pengobatan sebagai anestesi, sedatif, dan hipnotik.
3. Menimbulkan efek kesehatan jangka panjang yang serius seperti neurotoksisitas atau kanker dapat disebabkan oleh dietil eter, klorofom, dan banyak pelarut lainnya.
4. Jika tertelan, alkohol seperti metanol, propanol, dan etilen glikol dimetabolisme menjadi aldehida dan asam beracun, yang dapat menyebabkan asidosis metabolik fatal.
5. Pelarut seperti 2-butoksietanol, yang digunakan dalam cairan fracking, dapat menyebabkan hipotensi dan asidosis metabolik.
6. Metanol juga dapat menyebabkan kebutaan atau kematian jika tertelan.
7. Pelarut dapat merusak organ dalam seperti hati, ginjal, sistem saraf, atau otak. Efek kumulatif dari paparan jangka panjang atau berulang disebut ensefalopati kronis yang diinduksi pelarut (CSE).
[b]8. Paparan kronis terhadap pelarut organik di lingkungan kerja dapat menyebabkan berbagai efek neuropsikiatrik yang merugikan.
9. Kombinasi toluene atau benzena dengan etanol dapat menyebabkan mual dan muntah lebih parah dibandingkan jika masing-masing zat tersebut digunakan sendiri.
PT Wika Intinusa Niagatama merupakan perusahan supplier & distributor bahan kimia. Kami menawarkan berbagai macam produk berkualitas tinggi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri termasuk oil field, water treatment, food chemical, agro chemicals, metal working, home care, road preservation chemical construction, personal care, dan textile . Jika ada pertanyaan mengenai produk dapat menghubungi kami melalui Whatsapp atau mengirimkan email ke info@wika-intinusa.com